kadang pilihan yang sekiranya tepat, berakhir juga dengan salah. jadi kalau sudah di titik paling rendah, janganlah menyerah. menunduklah, memohon ampun pada yang kuasa. karena apa yang kamu lakukan seenaknya kemarin, jadi karma orang bertindak tidak sesuai dengan kaidahnya. yah, jadi semaunya.
Ibaratnya pisau yang melukai sisi kulit paling apik, kalau digores dengan cepat pasti tampilannya tipis. Tapi kalau perlahan sambil di hentak-hentakan, bisa dikira sendiri bagaimana tampilannya.
buruk rupa dan tidak bermoral, tidak apik, dan tidak baik-baik.
Jadi, di masa yang sudah terjadi di masa lalu ada perbuatan-perbuatan yang sekiranya seenaknya, semaunya, dan banyak salah, sudah lagi tidak mau percaya kalau itu betulan salah dan berpegang teguh kesalahan. Berdedikasi bahwa apa yang telah dituturkan haram apabila bertolak belakang dari yang terjadi.
Kenapa masalah hobinya sama seperti hujan? datang bergerombol karena takut kalah kah?