Memutuskan untuk membuat pilihan yang sebisa mungkin tak menyusahkan orang lain mungkin terkadang pikiran sendirilah yang mengira adanya sebuah kehilangan. Namun, lebih daripada itu dengan mengadakan ketidak-adanya itu malah akan menghasilkan kesulitan-kesulitan yang jauh lebih menyusahkan. Orang-orang hanya mau menerima bahwa semua solusi adalah tanpa masalah sama sekali dan tidak membuat sesuatu yang makin menyusahkan. Orang-orang memang tega. Padahal memperoleh kesusahan adalah dengan sekedar melaluinya dan membiarkannya menjadi bagian dari yang sedang dilakukan. Atau masalahnya sebenarnya bukan berada pada adanya sesuatu, tapi karena terlalu sibuk memikirkan dan berharap tak ingin tahu. Begitu pun dengan Masaki, ia berharap mengurus kelas adalah sekedarnya dan tidak ingin mengetahui banyak sekali masalah yang memuakkan isi kelas. Murid-murid di kelas sudah banyak sekali yang berteriak dan rasanya itu sudah amat memuakkan baginya, belum lagi ketika dihadapkan pada beberapa masalah yang ada. Orang-orang malah tidak mau peduli karena tidak ingin melahirkan masalah pada bagian hidup mereka, alhasil Masaki jadi repot sendiri mengurusnya karena ketua kelas sibuk cari prestasi dan unjuk gigi di wajah orang banyak.
Berawal dari Hanako yang tidak
begitu menyisahkan banyak kenangan di kepalanya. Gadis itu berasal dari kelas
yang berbeda dan tiba-tiba menghubunginya suatu malam. Mengajaknya bertemu dan
ajaknya hanya sebatas wacana yang penuh harap. Masaki penasaran siapa Hanako
sebenarnya yang bahkan tadinya ia tak lagi tertarik untuk menjabat urusan
kelas. Akhirnya di tahun berikutnya ia memilih menunjuk diri sebagai ketua
kelas karena suatu alasan yang membuat dirinya penasaran. Ia bertemu dengan
Shouta, salah satu ketua Osis dari kelas senior dan mereka mulai terlibat dalam
beberapa hal. Masaki menjalin hubungan pertemanan yang baik dengan Shouta dan
mereka seringkali terlibat dalam hal-hal rapat dalam menentukan suatu acara.
Hingga akhirnya Hanako berhenti
menghubunginya. Tanpa sebab yang jelas. Dan saat itu tak ada lagi pesan-pesan
dari Hanako. Bahkan pesan-pesannya memberikan keterangan waktu setahun yang
lalu. Itu berarti ada yang tak beres.
Di ujian kelulusan sekolah Shouta
mengalami stress cukup berat dan bahkan sempat menghilang selama seminggu.
Masaki pun mengalami hal tersebut, karena memikirkan mengenai pesan-pesan
misterius Hanako, belum lagi kegiatan OSIS dan kegiatan akademiknya yang mulai
menurun. OSIS pun cukup berantakan, hingga salah seorang anggota memutuskan
untuk mengundurkan diri yaitu Jun. Masaki membiarkannya.
Hingga suatu hari ponsel Masaki
berbunyi, panggilan dari Hanako. Menanyakan mengenai kondisi Masaki yang tidak
masuk sekolah dan hendak menemuinya di sebuah toko kelontong. Malam itu Hanako
datang sesuai waktu temu, namun Masaki belum
kunjung datang hingga satu setengah jam kemudian Hanako memutuskan pergi.
Masaki datang bersama dengan Kobayashi, makan mie dan membicarakan mengenai
kondisi keluarga mereka. Masaki juga bercerita bahwa ia hendak bertemu dengan
seseorang namun ia tak ingat kapan.
Di latar belakang waktu
persimpangan, kedunya bertemu. Hanako menyapanya dan hendak bertanya mengenai
kondisi Masaki dengan begitu ceria, namun Masaki bertanya namanya. Hanako
merasa aneh dan memutuskan untuk berhenti menyapa Masaki.
Sejak saat itu Hanako mulai menghilang
dari ingatan murid-murid disekolah. Ia tak lagi hadir di sekolah.
Masaki datang ke toko kelontong
sesuai janjinya dengan Hanako. Tapi Kobayashi yang datang dan mengajaknya makan
mie. Masaki menyadarinya dan ia segera membuka ponselnya, ia melihat waktu
panggilan terakhir dan panggilan yang tidak terjawab sejam yang lalu dari Hanako.
Masaki segera menyadarinya dan hendak ke rumah Hanako. Namun, semuanya tak
dapat di ingat olehnya. Tidak ada ingatan mengenai waktu-waktu mereka
menjalaninya berdua.
Esoknya disekolah, Masaki hendak
mengundurkan diri dari OSIS dan menceritakan masalah yang tengah di alaminya
pada Shouta. Bahkan, Shouta sendiri bingung dengan runtutan alur cerita Masaki
yang seakan tak masuk akal. Ia tak percaya bahwa Hanako masih hidup. Masaki
lantas terheran dan makin kebingungan. Shouta pun memberitahu bahwa Hanako
telah meninggal dunia setahun lalu karena penyakit Hanahako. Masaki yang
mendengar hal tersebut pun tertegun mendengarnya. Shouta pun juga menceritakan
bahwa Hanako adalah seorang murid pindahan dan pernah berpacaran dengan
temannya yaitu Yosuke, teman masa kecil Shouta. Yosuke adalah seniornya yang
kini sudah lulus. Yosuke juga merupakan seorang ketua OSIS, karena suatu hal
tiba-tiba Hanako memutuskan untuk berhenti sekolah alasannya sakit dan
tiba-tiba sekolah mendapat kabar bahwa Hanako meninggal. Yosuke merupakan seorang
murid berprestasi di sekolah, kini ia seorang mahasiswa di perguruan tinggi
negeri.
Karena Masaki masih sangat penasaran,
ia pun mencari tahu mengenai Yosuke. Ia minta diantar untuk menemui Yosuke dan
menanyakan mengenai alasan Hanako berhenti sekolah. Yosuke awalnya menjawab
karena sakit keras, namun kemudian ia berkata lain setelah mendengar apa yang
telah di alami oleh Masaki. Yosuke bercerita bahwa dahulu Hanako berselingkuh
dengan seseorang, namun Yosuke mencurigai Shouta. Tanpa memberikan alasan yang
jelas dan memberikan asumsi bahwa ia pernah melihat Hanako bertemu dengan Shouta
dan lain sebagainya. Awalnya Yosuke tak ingin menganggap hal itu terlalu
serius, karena mungkin ada urusan diluar daripada perselingkuhan. Namun, suatu
malam Yosuke mencoba menghubungi Hanako, tapi Hanako tak menjawabnya dan ia
memutuskan untuk pergi ke rumahnya. Tiba-tiba di pertengahan jalan ia melihat
Hanako berdiri di dekat Toko Kelontong, Yosuke curiga dan menunggunya tanpa
sepengetahuan Hanako. Sejam kemudian Hanako pergi dan Yosuke segera menemuinya.
Saat itu kondisi Hanako sedang kurang baik-baik, sehingga Yosuke menawarinya
untuk pulang, namun Hanako menolak. Yosuke bertanya-tanya mengenai kecurigaannya
pada Shouta dan Hanako tidak menjawab, mereka bertengkar dan memutuskan untuk
tidak lagi berhubungan. Itu waktu terakhir pertemuan dari mereka dan kabar
terakhirnya adalah ketika Hanako meninggal karena Hanahaki.
Setelah mendengar semua cerita
dari Yosuke itu, Masaki masih tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Ia
ketakutan sendiri dan menemui temannya yaitu Jun dan Kobayahi. Melihat temannya
yang ketakutan mereka mengira bahwa Masaki stress karena kesibukannya sebagai
OSIS dan peningkatan nilai-nilai akademik. Mereka pun menyarankan untuk Masaki
tidak membuka ponselnya atau mengganti nomor serta alamat emailnya.
Hingga suatu hari Akira datang ke
ruang OSIS untuk menanyakan Masaki, ia bertemu dengan Shouta dan tengah
menelpon seseorang. Akira pun menanyakan kondisi Masaki pada Jun dan Kobayashi.
Akira adalah teman sebangku Hanako dan mungkin hanya dia yang masih memiliki
ingatan mengenai adanya Hanako. Dahulu Akira mengira kalau Masaki menyukainya
karena seringkali melihat ke arahnya dari luar jendela, padahal Masaki hanya
menyakinkan kalau Yamaguchi Akira adalah seorang perempuan, karena saat itu Masaki
masih menjabat sebagai wakil ketua kelas. Karena di kelasnya ada seseorang yang
bernama Akira namun seorang laki-laki.
Masaki terkejut akan kekhawatiran
Akira, karena saat itu Akira bilang bahwa “Masaki tidak seramah yang Hanako bilang.”
Masaki dengan semangatnya menceritakan semua yang dialaminya saat Hanako
menghubunginya. Akira juga bilang bahwa Hanako juga menceritakan itu padanya,
bahkan Hanako bilang “sepertinya Masaki adalah pria yang baik. Kau harus berteman
dengannya.” Tapi beberapa waktu kemudian Hanako tiba-tiba tidak sekolah dan
mendapat kabar bahwa Hanako meninggal. Akira heran hari demi hari orang-orang
banyak yang tidak ingat dengan kehadiran Hanako, bahkan melupakan Hanako.
Masaki bertanya banyak sekali
mulai dari semua yang diceritakan oleh Hanako padanya. Akira adalah wanita
polos yang baik. Namun, sayangnya yang diceritakan oleh Akira berbeda dengan
Shota dan Yosuke. Hanako tidak memiliki pacar, namun memang seorang murid
pindahan. Seingat Akira, Hanako juga merupakan bagian dari OSIS, namun aneh
tidak ada yang mengenalnya sama sekali. Bahkan saat menggali informasi tersebut
orang-orang tampak tak mau mendengarnya. Sehingga mereka harus keluar dari sekolah
untuk saling bertukar cerita.
Masaki pun mendatangi rumah
Hanako, namun ternyata keluarga Hanako sudah pindah. Masaki pun mendatangi
rumah tersebut dan bertemu dengan Kazuma. Kakak laki-laki Hanako. Masaki datang
dengan beralasan hendak mengembalikan barang-barang Hanako yang masih
tertinggal di sekolah dan baru sempat di kembalikan. Awalnya Kazuma bersikap
dingin mendengar saat Masaki mengenalkan diri sebagai sahabat dekat Hanako.
Masaki juga bilang bahwa ia meminta maaf tidak sempat mendatangi pemakaman
Hanako dengan beralasan sakit saat itu. Kazuma tiba-tiba bertanya apakah Masaki
adalah teman yang selalu ada bagi Hanako.
Sayangnya Masaki bukanlah orang yang pandai berbohong, ia pun mengaku kalau ia hanya seorang teman sekelas Hanako.
Ia juga mengaku sebagai osis dan bertanggung
jawab terhadap aktifitas murid-murid. Kazuma yang mendengar itu pun lantas
menanyakan apakah Masaki mengenali Yosuke. Masaki pun menjawab iya namun tidak
begitu mengenalna karena jarak kelasnya yang terpaut jauh. Kazuma meminta pada
Masaki untuk tidak begitu memercayai OSIS. Masaki penasaran terhadap ucapan
Kazuma dan meminta Kazuma untuk menjelaskan ucapannya barusan, dan Masaki pun
menceritakan mengenai apa yang telah terjadi padanya pada Kazuma. Mendengar itu
Kazuma tertegun, ia pun mengatakan bahwa adiknya adalah korban pembunuhan.
Entah terlibat masalah apa, Hanako tiba-tiba memutuskan untuk tidak sekolah dan
mulai sakit Hanahaki. Hingga suatu hari Hanako pamit untuk pergi bertemu dengan
temannya, namun tak kunjung kembali. Hanako dikabarkan masuk rumah sakit dengan
banyak sekali bunga yang memenuhi paru-parunya. Kazuma berpendapat bahwa pacar
Hanako-lah pelakunya yaitu Yosuke. Kasus ini sempat di usut dan Yosuke
dijadikan tersangka, namun karena Yosuke adalah murid berprestasi pihak sekolah
mencoba menyembunyikan masalah tersebut
dan bahkan memutihkan kasus tersebut. Tidak ada bukti yang kuat bahwa Yosuke
adalah pelaku dari matinya Hanako. Bahkan pihak sekolah membuat peraturan untuk
siapa yang membahas atau menyebarkan berita mengenai Yosuke dan Hanako akan
diberikan sanksi tegas, seperti pemblokiran sebagai murid di sekolah manapun.
Masaki yang mendengar cerita itu
dari Kazuma bahkan tak percaya, semuanya jelas berbeda dari apa yang Akira dan
Yosuke ceritakan. Masaki hampir merasa gila di ujian kenaikan kelas 3. Sebagai
murid berprestasi ia memutuskan untuk cuti sekolah selama setahun. Dan mengurung
diri dari dunia luar bahkan Jun dan Kobayashi sekali pun. Awalnya masaki adalah
seorang yang memiliki kepribadian tidak ingin merepotkan orang lain, bahkan
kepada ibunya. Namun, semenjak kejadian itu Masaki lebih sering menutup diri
dan tidak banyak bicara dan sudah beberapa kali ibunya melihat percobaan bunuh
diri Masaki yang menenggelamkan kepala ke bak air, dan Masaki menjalani masa
isolasi beberapa bulan.
Di musim panas, Kobayashi datang
kerumah Masaki mengajaknya bermain gim. Seperti biasanya Masaki akan
menurutinya dan setelahnya mereka akan pergi ke toko kelontong untuk menemui
Jun dan makan Mie disana.
Masaki tak lagi melanjutkan
sekolahnya setelah kejadian itu, namun ibunya berharap bahwa Masaki akan
mengambil Paket C agar dapat mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Karena di awal tahun ajaran baru
Masaki tak hadir, Shouta yang mengetahui hal tersebut menanyakannya pada Jun
dan meminta alamat rumah Masaki. Shouta datang kerumah Masaki, menanyakan kabar
dan memberikan bantuan moril pada Masaki.
“Aku tidak tahu apa yang tidak
merepotkan bagimu. Tapi selama itu kau banyak direpotkan olehku. Keputusanmu mungkin
bijak bagimu, tapi lihatlah dunia yang sebenarnya. Apakah keserakahanmu
menyulitkan mereka?”
Tanpa ada alasan Masaki lantas memukul
wajah Shouta. Dengan sigap Shouta melakukan pembelaan diri. Masaki tampak
begitu gila dan membabi buta, ia menarik bantal dan menyumpal Shouta sampai
kehabisan nafas. Shouta menahannya dan membalas dengan menampar Masaki. Masaki
membalas dan mencoba mendorong Shouta dan mereka jatuh ke lantai 1 dari
jendela. Shouta meninggal dunia, sedangkan Masaki dilarikan ke rumah sakit dan
menjalani perawatan intensif dan dijadikan pelaku pembunuhan.
Masaki teringat akan pesan
terakhir Hanako. “Katanya Osis yang sekarang merasakan kesulitan, bukankah mereka
kesulitan karena serakah?” Saat itu mungkin Yosuke yang menjabat, tapi pada
masa waktu terkini Shouta sedang melarikan diri dari OSIS selama seminggu dan
membiarkan Masaki dalam kebingungan akut dan stress namun tak sanggup untuk
meninggalkan ruang OSIS. Sedangkan dalam masa keperiode Yosuke sedang bertengkar
dengan Hanako karena kecurigaan perselingkuhan.
Shouta yang gila adalah yang
mengadu domba perselingkuhan Hanako dan Yosuke, Shouta tak sadar kalau dirinya
begitu terobsesi terhadap Yosuke sejak kecil dan tak ingin Yosuke dekat dengan
selain dari dirinya. Shouta membuat kebohongan-kebohongan dan menceritakan pada
Yosuke. Shouta bahkan memberitahu pada Hanako kalau hubungan mereka tak akan
bisa berjalan mulus karena Yosuke akan memilihnya ketimbang dia. Hanahaki itu
benar adanya, Hanako patah hati dan tumbuh lembah bunga di paru-parunya.