Love 119

Memutuskan untuk membuat pilihan yang sebisa mungkin tak menyusahkan orang lain mungkin terkadang pikiran sendirilah yang mengira adanya sebuah kehilangan. Namun, lebih daripada itu dengan mengadakan ketidak-adanya itu malah akan menghasilkan kesulitan-kesulitan yang jauh lebih menyusahkan.  Orang-orang hanya mau menerima bahwa semua solusi adalah tanpa masalah sama sekali dan tidak membuat sesuatu yang makin menyusahkan. Orang-orang memang tega. Padahal memperoleh kesusahan adalah dengan sekedar melaluinya dan membiarkannya menjadi bagian dari yang sedang dilakukan. Atau masalahnya sebenarnya bukan berada pada adanya sesuatu, tapi karena terlalu sibuk memikirkan dan berharap tak ingin tahu. Begitu pun dengan Masaki, ia berharap mengurus kelas adalah sekedarnya dan tidak ingin mengetahui banyak sekali masalah yang memuakkan isi kelas. Murid-murid di kelas sudah banyak sekali yang berteriak dan rasanya itu sudah amat memuakkan baginya, belum lagi ketika dihadapkan pada beberapa masalah yang ada. Orang-orang malah tidak mau peduli karena tidak ingin melahirkan masalah pada bagian hidup mereka, alhasil Masaki jadi repot sendiri mengurusnya karena ketua kelas sibuk cari prestasi dan unjuk gigi di wajah orang banyak. 

Berawal dari Hanako yang tidak begitu menyisahkan banyak kenangan di kepalanya. Gadis itu berasal dari kelas yang berbeda dan tiba-tiba menghubunginya suatu malam. Mengajaknya bertemu dan ajaknya hanya sebatas wacana yang penuh harap. Masaki penasaran siapa Hanako sebenarnya yang bahkan tadinya ia tak lagi tertarik untuk menjabat urusan kelas. Akhirnya di tahun berikutnya ia memilih menunjuk diri sebagai ketua kelas karena suatu alasan yang membuat dirinya penasaran. Ia bertemu dengan Shouta, salah satu ketua Osis dari kelas senior dan mereka mulai terlibat dalam beberapa hal. Masaki menjalin hubungan pertemanan yang baik dengan Shouta dan mereka seringkali terlibat dalam hal-hal rapat dalam menentukan suatu acara.

Hingga akhirnya Hanako berhenti menghubunginya. Tanpa sebab yang jelas. Dan saat itu tak ada lagi pesan-pesan dari Hanako. Bahkan pesan-pesannya memberikan keterangan waktu setahun yang lalu. Itu berarti ada yang tak beres.

Di ujian kelulusan sekolah Shouta mengalami stress cukup berat dan bahkan sempat menghilang selama seminggu. Masaki pun mengalami hal tersebut, karena memikirkan mengenai pesan-pesan misterius Hanako, belum lagi kegiatan OSIS dan kegiatan akademiknya yang mulai menurun. OSIS pun cukup berantakan, hingga salah seorang anggota memutuskan untuk mengundurkan diri yaitu Jun. Masaki membiarkannya.

Hingga suatu hari ponsel Masaki berbunyi, panggilan dari Hanako. Menanyakan mengenai kondisi Masaki yang tidak masuk sekolah dan hendak menemuinya di sebuah toko kelontong. Malam itu Hanako datang sesuai waktu  temu, namun Masaki belum kunjung datang hingga satu setengah jam kemudian Hanako memutuskan pergi. Masaki datang bersama dengan Kobayashi, makan mie dan membicarakan mengenai kondisi keluarga mereka. Masaki juga bercerita bahwa ia hendak bertemu dengan seseorang namun ia tak ingat kapan.

Di latar belakang waktu persimpangan, kedunya bertemu. Hanako menyapanya dan hendak bertanya mengenai kondisi Masaki dengan begitu ceria, namun Masaki bertanya namanya. Hanako merasa aneh dan memutuskan untuk berhenti menyapa Masaki.

Sejak saat itu Hanako mulai menghilang dari ingatan murid-murid disekolah. Ia tak lagi hadir di sekolah.

Masaki datang ke toko kelontong sesuai janjinya dengan Hanako. Tapi Kobayashi yang datang dan mengajaknya makan mie. Masaki menyadarinya dan ia segera membuka ponselnya, ia melihat waktu panggilan terakhir dan panggilan yang tidak terjawab sejam yang lalu dari Hanako. Masaki segera menyadarinya dan hendak ke rumah Hanako. Namun, semuanya tak dapat di ingat olehnya. Tidak ada ingatan mengenai waktu-waktu mereka menjalaninya berdua.

Esoknya disekolah, Masaki hendak mengundurkan diri dari OSIS dan menceritakan masalah yang tengah di alaminya pada Shouta. Bahkan, Shouta sendiri bingung dengan runtutan alur cerita Masaki yang seakan tak masuk akal. Ia tak percaya bahwa Hanako masih hidup. Masaki lantas terheran dan makin kebingungan. Shouta pun memberitahu bahwa Hanako telah meninggal dunia setahun lalu karena penyakit Hanahako. Masaki yang mendengar hal tersebut pun tertegun mendengarnya. Shouta pun juga menceritakan bahwa Hanako adalah seorang murid pindahan dan pernah berpacaran dengan temannya yaitu Yosuke, teman masa kecil Shouta. Yosuke adalah seniornya yang kini sudah lulus. Yosuke juga merupakan seorang ketua OSIS, karena suatu hal tiba-tiba Hanako memutuskan untuk berhenti sekolah alasannya sakit dan tiba-tiba sekolah mendapat kabar bahwa Hanako meninggal. Yosuke merupakan seorang murid berprestasi di sekolah, kini ia seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri.

Karena Masaki masih sangat penasaran, ia pun mencari tahu mengenai Yosuke. Ia minta diantar untuk menemui Yosuke dan menanyakan mengenai alasan Hanako berhenti sekolah. Yosuke awalnya menjawab karena sakit keras, namun kemudian ia berkata lain setelah mendengar apa yang telah di alami oleh Masaki. Yosuke bercerita bahwa dahulu Hanako berselingkuh dengan seseorang, namun Yosuke mencurigai Shouta. Tanpa memberikan alasan yang jelas dan memberikan asumsi bahwa ia pernah melihat Hanako bertemu dengan Shouta dan lain sebagainya. Awalnya Yosuke tak ingin menganggap hal itu terlalu serius, karena mungkin ada urusan diluar daripada perselingkuhan. Namun, suatu malam Yosuke mencoba menghubungi Hanako, tapi Hanako tak menjawabnya dan ia memutuskan untuk pergi ke rumahnya. Tiba-tiba di pertengahan jalan ia melihat Hanako berdiri di dekat Toko Kelontong, Yosuke curiga dan menunggunya tanpa sepengetahuan Hanako. Sejam kemudian Hanako pergi dan Yosuke segera menemuinya. Saat itu kondisi Hanako sedang kurang baik-baik, sehingga Yosuke menawarinya untuk pulang, namun Hanako menolak. Yosuke bertanya-tanya mengenai kecurigaannya pada Shouta dan Hanako tidak menjawab, mereka bertengkar dan memutuskan untuk tidak lagi berhubungan. Itu waktu terakhir pertemuan dari mereka dan kabar terakhirnya adalah ketika Hanako meninggal karena Hanahaki.

Setelah mendengar semua cerita dari Yosuke itu, Masaki masih tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Ia ketakutan sendiri dan menemui temannya yaitu Jun dan Kobayahi. Melihat temannya yang ketakutan mereka mengira bahwa Masaki stress karena kesibukannya sebagai OSIS dan peningkatan nilai-nilai akademik. Mereka pun menyarankan untuk Masaki tidak membuka ponselnya atau mengganti nomor serta alamat emailnya.

Hingga suatu hari Akira datang ke ruang OSIS untuk menanyakan Masaki, ia bertemu dengan Shouta dan tengah menelpon seseorang. Akira pun menanyakan kondisi Masaki pada Jun dan Kobayashi. Akira adalah teman sebangku Hanako dan mungkin hanya dia yang masih memiliki ingatan mengenai adanya Hanako. Dahulu Akira mengira kalau Masaki menyukainya karena seringkali melihat ke arahnya dari luar jendela, padahal Masaki hanya menyakinkan kalau Yamaguchi Akira adalah seorang perempuan, karena saat itu Masaki masih menjabat sebagai wakil ketua kelas. Karena di kelasnya ada seseorang yang bernama Akira namun seorang laki-laki.

Masaki terkejut akan kekhawatiran Akira, karena saat itu Akira bilang bahwa “Masaki tidak seramah yang Hanako bilang.” Masaki dengan semangatnya menceritakan semua yang dialaminya saat Hanako menghubunginya. Akira juga bilang bahwa Hanako juga menceritakan itu padanya, bahkan Hanako bilang “sepertinya Masaki adalah pria yang baik. Kau harus berteman dengannya.” Tapi beberapa waktu kemudian Hanako tiba-tiba tidak sekolah dan mendapat kabar bahwa Hanako meninggal. Akira heran hari demi hari orang-orang banyak yang tidak ingat dengan kehadiran Hanako, bahkan melupakan Hanako.

Masaki bertanya banyak sekali mulai dari semua yang diceritakan oleh Hanako padanya. Akira adalah wanita polos yang baik. Namun, sayangnya yang diceritakan oleh Akira berbeda dengan Shota dan Yosuke. Hanako tidak memiliki pacar, namun memang seorang murid pindahan. Seingat Akira, Hanako juga merupakan bagian dari OSIS, namun aneh tidak ada yang mengenalnya sama sekali. Bahkan saat menggali informasi tersebut orang-orang tampak tak mau mendengarnya. Sehingga mereka harus keluar dari sekolah untuk saling bertukar cerita.

Masaki pun mendatangi rumah Hanako, namun ternyata keluarga Hanako sudah pindah. Masaki pun mendatangi rumah tersebut dan bertemu dengan Kazuma. Kakak laki-laki Hanako. Masaki datang dengan beralasan hendak mengembalikan barang-barang Hanako yang masih tertinggal di sekolah dan baru sempat di kembalikan. Awalnya Kazuma bersikap dingin mendengar saat Masaki mengenalkan diri sebagai sahabat dekat Hanako. Masaki juga bilang bahwa ia meminta maaf tidak sempat mendatangi pemakaman Hanako dengan beralasan sakit saat itu. Kazuma tiba-tiba bertanya apakah Masaki adalah  teman yang selalu ada bagi Hanako.

Sayangnya Masaki bukanlah orang yang pandai berbohong, ia pun mengaku kalau ia hanya seorang teman sekelas Hanako. 

Ia juga mengaku sebagai osis dan bertanggung jawab terhadap aktifitas murid-murid. Kazuma yang mendengar itu pun lantas menanyakan apakah Masaki mengenali Yosuke. Masaki pun menjawab iya namun tidak begitu mengenalna karena jarak kelasnya yang terpaut jauh. Kazuma meminta pada Masaki untuk tidak begitu memercayai OSIS. Masaki penasaran terhadap ucapan Kazuma dan meminta Kazuma untuk menjelaskan ucapannya barusan, dan Masaki pun menceritakan mengenai apa yang telah terjadi padanya pada Kazuma. Mendengar itu Kazuma tertegun, ia pun mengatakan bahwa adiknya adalah korban pembunuhan. Entah terlibat masalah apa, Hanako tiba-tiba memutuskan untuk tidak sekolah dan mulai sakit Hanahaki. Hingga suatu hari Hanako pamit untuk pergi bertemu dengan temannya, namun tak kunjung kembali. Hanako dikabarkan masuk rumah sakit dengan banyak sekali bunga yang memenuhi paru-parunya. Kazuma berpendapat bahwa pacar Hanako-lah pelakunya yaitu Yosuke. Kasus ini sempat di usut dan Yosuke dijadikan tersangka, namun karena Yosuke adalah murid berprestasi pihak sekolah mencoba  menyembunyikan masalah tersebut dan bahkan memutihkan kasus tersebut. Tidak ada bukti yang kuat bahwa Yosuke adalah pelaku dari matinya Hanako. Bahkan pihak sekolah membuat peraturan untuk siapa yang membahas atau menyebarkan berita mengenai Yosuke dan Hanako akan diberikan sanksi tegas, seperti pemblokiran sebagai murid di sekolah manapun.

Masaki yang mendengar cerita itu dari Kazuma bahkan tak percaya, semuanya jelas berbeda dari apa yang Akira dan Yosuke ceritakan. Masaki hampir merasa gila di ujian kenaikan kelas 3. Sebagai murid berprestasi ia memutuskan untuk cuti sekolah selama setahun. Dan mengurung diri dari dunia luar bahkan Jun dan Kobayashi sekali pun. Awalnya masaki adalah seorang yang memiliki kepribadian tidak ingin merepotkan orang lain, bahkan kepada ibunya. Namun, semenjak kejadian itu Masaki lebih sering menutup diri dan tidak banyak bicara dan sudah beberapa kali ibunya melihat percobaan bunuh diri Masaki yang menenggelamkan kepala ke bak air, dan Masaki menjalani masa isolasi beberapa bulan.

Di musim panas, Kobayashi datang kerumah Masaki mengajaknya bermain gim. Seperti biasanya Masaki akan menurutinya dan setelahnya mereka akan pergi ke toko kelontong untuk menemui Jun dan makan Mie disana.

Masaki tak lagi melanjutkan sekolahnya setelah kejadian itu, namun ibunya berharap bahwa Masaki akan mengambil Paket C agar dapat mendapat pekerjaan yang lebih baik.

Karena di awal tahun ajaran baru Masaki tak hadir, Shouta yang mengetahui hal tersebut menanyakannya pada Jun dan meminta alamat rumah Masaki. Shouta datang kerumah Masaki, menanyakan kabar dan memberikan bantuan moril pada Masaki.

“Aku tidak tahu apa yang tidak merepotkan bagimu. Tapi selama itu kau banyak direpotkan olehku. Keputusanmu mungkin bijak bagimu, tapi lihatlah dunia yang sebenarnya. Apakah keserakahanmu menyulitkan mereka?”

Tanpa ada alasan Masaki lantas memukul wajah Shouta. Dengan sigap Shouta melakukan pembelaan diri. Masaki tampak begitu gila dan membabi buta, ia menarik bantal dan menyumpal Shouta sampai kehabisan nafas. Shouta menahannya dan membalas dengan menampar Masaki. Masaki membalas dan mencoba mendorong Shouta dan mereka jatuh ke lantai 1 dari jendela. Shouta meninggal dunia, sedangkan Masaki dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif dan dijadikan pelaku pembunuhan.

Masaki teringat akan pesan terakhir Hanako. “Katanya Osis yang sekarang merasakan kesulitan, bukankah mereka kesulitan karena serakah?” Saat itu mungkin Yosuke yang menjabat, tapi pada masa waktu terkini Shouta sedang melarikan diri dari OSIS selama seminggu dan membiarkan Masaki dalam kebingungan akut dan stress namun tak sanggup untuk meninggalkan ruang OSIS. Sedangkan dalam masa keperiode Yosuke sedang bertengkar dengan Hanako karena kecurigaan perselingkuhan.

Shouta yang gila adalah yang mengadu domba perselingkuhan Hanako dan Yosuke, Shouta tak sadar kalau dirinya begitu terobsesi terhadap Yosuke sejak kecil dan tak ingin Yosuke dekat dengan selain dari dirinya. Shouta membuat kebohongan-kebohongan dan menceritakan pada Yosuke. Shouta bahkan memberitahu pada Hanako kalau hubungan mereka tak akan bisa berjalan mulus karena Yosuke akan memilihnya ketimbang dia. Hanahaki itu benar adanya, Hanako patah hati dan tumbuh lembah bunga di paru-parunya.

Biasain panggil 'ara'

Seorang manusia yang memiliki sepenggal kalimat untuk mencintai dirinya sendiri

Posting Komentar

Kamu sebaiknya tahu mengenai tata krama umum yang biasa digunakan. Disini saya memiliki bagian hampir semuanya. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan dengan kata yang baik.
Terima kasih telah memenuhi standar untuk berkunjung.

Lebih baru Lebih lama