Hanami
memang bukan orang yang mudah membuat janji dengan mudah, namun saat terakhir
kali mengingat sepasang mata Akane ia memutuskan untuk membuat suatu janji pada
dirinya. Ia tidak boleh mati sampai semua dendam dan menguak semua kekacauan
yang ada. Mau ribuan orang yang menolak dirinya, ia yakin hanyalah akane yang
selalu berada di pihaknya. Bahkan, akane mempercayainya untuk menggunakan sihir
akar. Hanami melihat Naomi yang melihat ke arahnya, ia harus mempercayai peruntukkan
iblis yang telah membunuh Akane. Harta satu-satunya yang dimilikinya dahulu. Semua
alasan mengapa ia rela mempertaruhkan jam lembur, makan malam, pesta seusai
kenaikan pangkat dan segalanya, bahkan hidup dan matinya sekalipun. Hanami tak
henti-hentinya meratapi semua ingatan-ingatan kelam tentang bagaimana akhir
dari Akane yang kini bersemayam di ingatannya. Namun, dirinya tak bisa serta merta
menyalahkan Naomi. Kejadian itu terjadi karena memang takdir terjadi begitu
untuk menjadikan Hanami seperti saat ini.
Naomi
sendiri paham mengenai orang-orang yang membenci kehadirannya selama ini,
bahkan mayatnya dijadikan sayembara oleh banyak birokrasi swasta maupun negeri.
Orang-orang yang kini bersamanya adalah orang-orang yang termasuk dalam kategori
tersebut. Entah harus seperti apa, tidak melakukan apapun sudah menjadi dosa
besar baginya. Tidak, kehadirannya pada dunia ini sudah ditakdirkan begitu. Mau
memelas belas kasih dari para musuhnya pun tak akan ada yang mau.
Naomi
menarik nafas dan mengehembuskannya, ia melakukannya dengan tempo berulang. Di bawah
cahaya rembulan yang menyembunyikan kedua matanya dengan bayang-bayang
menampilkan permukaan yang sulit sekali di pahami orang-orang yang melihatnya. Hanami
sendiri yang merasakannya begitu. Pria itu menunggu aba-aba dalam bentuk isyarat
anggukan maupun kerlingan mata.
Ini
untuk pertama kalinya keduanya dilibatkan dalam misi yang sama. Tidak ada yang
yakin untuk menyatukan keduanya pasca insiden di pusat kota beberapa tahun
lalu. Hanami dengan segunung dendam dan seperti predator buas ketika mendengar
nama Naomi, ia seperti iblis yang haus darah dan motivasinya untuk bekerja adalah
membasmi semua iblis dan kutukannya. Dan Naomilah bak pelaku dari setiap insiden
besar yang terjadi. Ia tidak bisa menolak untuk dilahirkan, namun enggan untuk
hadir pada dunia yang kejam padanya.
Naomi
mencium aromanya dan ia memberi isyarat untuk membuat semacam perangkap sesuai
dengan rencana yang telah disepakati di awal. Hanami pun mulai mengaktifkan sihirnya
dan menyerap semua nutrisi dari dalam tanah untuk memperoleh kekuatannya
sebanyak mungkin.
Langit
ternyata sudah memblokir area sejak kemarin, sehingga tidak ada satupun
penyihir yang mampu untuk menggunakan sihirnya. Manzo yang sejak seminggu lalu
melakukan penyegelan pada area kini melakukan teknik ekspansi untuk meluaskan
wilayah area pengunciannya. Batas waktunya adalah tak terbatas sampai pengguna
segel ekspansi kehabisan tenaga ataupun mati. Mereka semua terjebak dalam
penggunaan pemblokiran energi area. Karena pertengkaran yang terjadi beberapa
hari lalu, Hisa memutuskan untuk berpisah. Kini sihir pengalihan ilusi
dilakukan oleh Manzo, ia memang dapat melakukannya sendirian namun Hisa
sangatlah berharga ketimbang ia kerepotan begini.
Kento
yang berada diluar kota mencoba menghubungi Naomi dan beberapa staff biro
memperingatkan bahwa pemblokiran begitu terlihat dari luar pusat kota. Naomi
masih belum menyadarinya dan ia mencoba membangkitkan jiwanya.
Kesempatan
bagi Manzo. Ia buru-buru untuk mendistorsi waktu sebenarnya menjadi tidak ada
dan kehampaan. Hanami merasakan tanah yang terasa tidak hidup,
tumbuh-tumbuhannya terasa tidak bergairah untuk bernafas dan ia melihat
sekelilingnya yang tanpa hamparan udara.
“Bahaya!
LARI!” teriaknya.
Namun,
waktunya telah terlambat.
Naomi
menyadarinya. Dirinya tak mampu mengendalikan dirinya pada ambang perbatasan
dunia. Ini perbatasan dunia yang seharusnya tidak terbuka.
Kento menerobos apapun yang dilaluinya, ia melihat perluasan area itu. Tidak disangka ternyata mereka sudah terlambat. Kento tak lagi berada pada konfigurasi mode normal, ia merubah dirinya menjadi mode tingkat 2 dan melaju seperti penyihir tanpa belas kasih. membabi buta semua yang mengalanginya.
Manzo bersiap untuk penguncian tahap 2 dan mengaktifkan mode penyerapan energi.