Dari barat angin pergi mengarah ke arah lainnya, menyapu yang ada didekatnya. Dari dedaunan kering yang tanpa tujuan, daun yang masih lekat dengan dahannya, dan batu yang selalu sedia kala ditempatnya. Angin tak membawa apapun, pergi semaunya tanpa arah dan tak ada yang ingin bersamanya. Begitu pun dengan yang lainnya, tak ada yang mampu membawanya.
Angin melalang buana ke seluruh penjuru dunia, entah mencari-cari apa yang hanya bisa menjadi lalu lalang sambil melihat keadaan sekitar. Kadang kala menyejukkan, kada kala pula bisa menjadi ganas dilautan maupun ribut di dataran. Yang lainnya hanya mampu menghindar atau menyesuaikan keadaan kalau-kalau angin berhembus tak sesuai yang diharapkan. Tapi pernahkah mengharapkan angin?