Menurutku hal yang paling lemah di
semesta ini adalah perasaan. Perasaan akan tumbuh dari seberapa lama waktu
dihabiskan bersama, seberapa sering terlibat dalam masalah yang sama, seberapa
banyak yang diketahui mengenai masalah masing-masing, dan bahkan sesuatu yang
sulit sekali kita pahami. Bahkan yang tak dapat di pahami itu hanya dapat
dirasakan dari bentuk air matanya yang mengalir saat bentuk senyumnya tak
serupa seperti biasanya. Perasaan itu menyakitkan, saat kita tahu kita tidak
tahu mengenai perasaannya. Sekuat apapun kamu menepis kekuatan musuh, sepandai
apapun kamu mengelabui musuh, sehebat apapun caramu mengalahkan musuh, jika perasaanmu
sendiri yang mengalahkan dirimu, tentu kamu hanyalah dirimu dengan sepegal
namamu.
“...”
Dan ketika perasaan itu mengambil
alih, semua kuasa itu tak lagi berada di pihakmu. Kamu hanya benar-benar
sepenggal namamu. Kemudian kuasanya akan mengambil alih dan mendominasi
pertempuran yang super dahsyat. Semua yang kamu pikir akan baik-baik saja bila
kedua manusia saling memahami, ternyata itu adalah sebuah bentuk kesalahan
paling fatal yang sempat berada di benakmu. Perasaanmu pun di nilai sebagai
kesalahan. Perasanmu adalah bentuk egoisme yang plaing brutal yang pernah ada,
karena perasaanmu seluruh syaraf, kekuatan, organ dalam tubuh, perbuatan,
rasionalisme, teman, orang terdekat, bahkan orang-orang asing yang hanya
berjalan di sekelilingmu terkena imbas dari perasaanmu yang salah. Mereka
terluka bahkan mati tanpa tahu sebab-akibatnya. Mereka menjadi debu paling
berkabut di depan pandanganmu. Dan begitulah kamu menjalani hidup berikutnya.
Tentunya perasaanmu sendiri yang
akan menentukan kelangsungan hidupmu.
Bagimana bila rasionalismenya lebih
dominan dari perasaannya. Tentunya semua hal tak akan terjadi. Tentu dia tidak
akan pernah ada. Karena perasaan adalah gairah hidup dalam jiwa seseorang.
Jadi dulu seorang dewa
yang agung di puja-puja oleh sebuah kaum. Tidak disebutkan nama kaumnya.
Kemudian dewa tersebut melakukan sesuatu dengan perasaannya, yaitu jatuh cinta
dengan seorang manusia di bumi. Tentu itu awal mulai dari dosa terbesar dewa.
Setelah itu manusia tersebut binasa. Dewa pun murka dan melakukan sesuatu
dengan perasaannya lagi, yaitu turun ke dunia dan melepaskan sebuah kesalahan
terbesar disana. Yaitu melepaskan dosa yang melekat padanya.
Sebelum kelahiran manusia tersebut banyak penyihir dan iblis percaya bahwa 'bagian' tersebut memiliki sebuah kekuatan luar biasa yang dapat menghancurkan tempat manusia tinggal. Ada banyak penyihir maupun iblis yang meninggalkan tanda seperti lembaran kertas, udara yang sejuk, tumbuhan, bahkan energi penguat yang seakan-akan mengembalikan kekokohan untuk bangunan tempat tinggal. Karena di usia yang cukup dimana seorang perempuan telah mendapatkan menstruasi pertamanya bagian dewa akan dinamai sebagai anak terkutuk dan tubuhnya akan di perebutkan oleh para penyihir. Dan keyakinan mengenai tubuh yang dialiri kekuatan dewa itu sebagai wadah penyerap kekuatan.
Diketahui pula anak manusia itu diberi nama Naomi.