1. MASAKI TAGUCHI

Kali ini bunganya merekah jauh lebih indah dari sebelumnya di ladang berisikan harapan untuk hidup bahagia. Dari bentuk kelopaknya yang merekah dengan sempurna sampai putik bunga yang bersinar seperti air gunung fuji yang mengalir di musim semi--begitu jernih saat terpapar mentari. Dari tangkainya yang menjulang semampai sampai rumput yang terhampar di taman yang luas. Semuanya hanya tampak konotasi fiksi yang tak akan pernah menjadi indah bahkan bila waktu yang di harapkan itu menjadi sebuah kenyataan, itu hanyalah sepenggal mimpi di pekan siang hari. Itu hanya sebuah perasaan sebesar pualam yang tak akan pernah sampai di ujung benua sana, dimana terdapat sebuah pelabuhan yang memiliki bangunan sebagai tempat bersandar. Ia hanya akan terpaku dalam kesendirian dengan dirinya sendiri.

Menjelang musim panas tentu sebuah penantian bagi siapapun, terlebih itu Masaki. Sebagai Wakil Ketua kelas itu berarti waktunya istirahat dari dokumen-dokumen hangat yang terus menjadi santapan tiap harinya, kini ia harus mengisi waktu liburan musim panas dengan kegiatan yang menyenangkan, entah pergi ke kampung halaman atau hanya menghabiskan waktu di rumah dengan memainkan game sampai terkena demam, atau melakukan sesuatu yang lebih menyenangkan. Tapi setelah festival sekolah berakhir, ia lebih memilih untuk menetap dirumah dengan bermain game sepuasnya, sesekali ia pergi ke rumah Kobayashi untuk sekedar berbincang mengenai game keluaran terbaru atau hanya bertukar omong kosong.

Hari-harinya kini hanya terdiri dari permainan di layar monitor dan suara Ibunya yang selalu mengomel sepanjang hari, bahkan masih terbayang di telinganya, menyebalkannya ia tak bisa mengalihakan pendengarannya dengan sesuatu yang lebih menarik selain lagu-lagu dan sound effect game online di layar monitor. Masaki pun memutuskan untuk pergi keluar rumah sebentar, menenggelamkan semua pikiran suntuk yang menghantui pikirannya. Sejak siang tadi ia mencoba menghubungi beberapa teman untuk sekedar di ajak berbincang, tapi tak seorang pun yang menjawab. Semuanya sibuk mempergunakan waktu liburan musim panas, bahkan Kobayashi sekali pun. Mungkin orang itu kini sibuk bermain game sampai tak sadarkan diri di kamarnya.

Liburannya benar-benar tak menarik sampai ia merasakan lusa berikutnya, salah seorang teman perempuan dari kelas yang sama menghubunginya. Hanako namanya. Menanyakan salinan proposal festival yang belum di serahkan kepada bagian OSIS. Masaki tidak tahu bahwa Hanako masuk dalam OSIS, gadis itu juga tidak terlalu aktif di kelas. Tapi beberapa murid dari kelas lain mengenalnya, Hanako lumayan terkenal karna pribadinya yang baik dalam bergaul dan lumayan cantik. Masaki tidak terlalu dekat dengan gadis itu, jadi aneh saja mengirim pesan malam-malam seperti ini.

“Mungkin Tachibana lupa. Saat masuk sekolah nanti akan kuberikan. Terima kasih telah mengingatkannya. “ – Masaki Taguchi

“Baiklah. Maaf telah merepotkanmu Masaki. “ – Hanako

“Iya, tidak apa-apa. “– Masaki Taguchi

Dan pesannya berakhir pada malam itu, tepat pukul delapan malam waktu setempat setelah Masaki berhasil menghabiskan es krim batang rasa coklat yang dipadukan dengan rasa pisang -di depan sebuah mini market. Ini bukan pertama kalinya Hanako mengirim pesan padanya, mereka hanya tak pernah bertukar pesan begitu sering. Jadi agak sedikit canggung kalau membalas pesan dengan orang yang tidak begitu dekat. Masaki tidak bisa ingat kapan terakhir kali bertukar pesan dengan Hanako, mungkin musim panas lalu. Bisa di lihat dengan jelas waktu di layar ponselnya itu, bulan Agustus.

Ia membeli ramen untuk menjadi teman bermain game dan 2 kaleng lemon soda. Malam ini ia merencanakan untuk menonton film “The Age of Adaline”, tentu itu bukan genre film kesukaannya. Hanya saja sebelum libur musim panas, Kobayashi banyak bercerita tentang saudara perempuannya yang tidak pernah berubah sejak mereka kecil sampai usia mereka sekarang ini. Kobayashi tentu tidak menyarankan film tersebut kepada Masaki, hanya saja Masaki penasaran tentang seseorang yang tidak mengalami perubahan secara fisik selama bertahun-tahun bahkan lewat dari 2 dekade. Masaki terus terbayang-bayang dan mencari rekomendasi film di daring. Pemain utama “The Age of Adaline” juga sangat cantik kalau di perhatikan, walau membosankan Masaki menontonnya sampai selesai.

Dan tepat pukul 12 malam muncul notifikasi di ponselnya, ternyata Hanako mengirim sebuah pesan. Masaki membaca isi pesan tersebut yang isinya bukan sesuatu yang menarik, tapi itu adalah petunjuk untuk waktu selanjutnya. Sesuatu yang bahkan Masaki tidak pernah bayangkan itu akan terjadi.

            “Apa kau mengenal Yosuke Masahiro? Seorang senior di sekolah kita.”

            “Tentu. Kenapa?”

Saat sampai di sebuah permulaan mungkin Masaki tidak berharap apapun, tapi perjalanan menuju titik ia berharap tidak akan pernah menjawab pesan tersebut.


 

 

Biasain panggil 'ara'

Seorang manusia yang memiliki sepenggal kalimat untuk mencintai dirinya sendiri

Posting Komentar

Kamu sebaiknya tahu mengenai tata krama umum yang biasa digunakan. Disini saya memiliki bagian hampir semuanya. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan dengan kata yang baik.
Terima kasih telah memenuhi standar untuk berkunjung.

Lebih baru Lebih lama