Saat malam hari dihabiskan hanya untuk sekedar bicara omong kosong
Saat hadirmu ada hanya untuk memenuhi ruang hampa yang terasingkan
Saat perubahan waktu terjadi hanya untuk menjadi hal yang fiktif semata
Tidak peduli hujan turun membasahi langit kala malam itu mulai habis ditelan waktu, airnya mengalir membawa semua serentetan kalimat tidak berguna memenuhi sungai kecil di pinggir bangunan tua yang semakin terpuruk itu
Tidak benar-benar ada yang harus di perjuangkan
Semua hanya sekedar tidak lebih dari sesuatu yang sederhana
Toh kalaupun nanti ilalang mati
Lebah masih memiliki bunga yang nantinya di tebar ke seluruh penjuru dunia
Kekosongan tidak akan benar-benar tinggal
Malam akan selalu seperti biasanya
Pagi pun akan selalu sepi sampai malam menjelang
Dan kemauan untuk bertahan mungkin tidak akan pernah bertambah
Asap akan terus mengepul memeluk hangat lampu penerangan
Mencumbu mesra langit yang entah kapan berubah jauh lebih cerah
Kepergiannya tak akan merubah apapun
Ruangan yang hangat dan tatapan ganas yang berisik mungkin mulai memudar
Kepergiannya mungkin hanya singgah sementara atau mati selamanya
Berduka bukan satu-satunya cara menyampaikan emosi kala kehadirannya hanya sebatas kenangan
Bergembira mungkin sebuah cara lain atau setidaknya hanya menghela nafas dalam-dalam saat mulutnya di sumpal oleh batang rokok yang ujungnya membara
"Aku kehilangan."
Tidak benar-benar kehilangan
Ia memang lebih sering ditemani kesendirian dibanding bicara omong kosong sepanjang perjalanan menuju rumah
Ia tak pernah melaju sejauh itu sebelum bundaran
Ia juga tak berharap pernah malu atas kelakuan gila gadis itu
Ia hanya sementara menjadi teman yang kelewat baik
Ilalang mungkin mati saat musim hujan tiba
Atau mungkin bertahan saat ilalang lebih banyak ketimbang airnya
Ilalang tak berarti apa-apa pada bunga maupun lebah
Ia hanya sekedar tumbuh semaunya