Kejadian di stasiun sekitar jam 5 sore

Pelajarannya hari ini kau hanya jatuh cinta terhadap dirimu
Semua orang yang bersikap baik itu diperoleh karna dirimu yang bersikap baik lebih dulu
Semua pada dasarnya sama, mereka mendapat ganjaran setimpal dengan perbuatan mereka
Termasuk aku,
Jatuh dari tangga stasiun bukanlah perkara yang menyedihkan atau sesuatu yang sulit di telaah secara mendalam
Itu hanya sebuah peringatan dari yang kuasa agar selalu fokus dan terus mengingatnya dalam semilir angin yang mampir membelai lembut setiap lapisan kulit
Tapi hasil dari itu malah membuat orang-orang sekitar harus berpikir bagaimana mereka harus bersikap, atau apakah yang harus dilakukan mereka ketika sebuah kejadian tengah berlangsung, apakah mereka hanya harus tinggal diam karna ada beberapa orang yang telah membantu dan hanya membantu berharap agak kesembuhan segera meliputi diri si korban, atau mungkin membantu memberi ruang agar si korban dapat leluasa bernapas tanpa takut mengganggu orang lain, dan yang paling terngiang pada otak korban adalah mereka yang bersikap bak super hero dengan membantu korban semaksimal mungkin, memastikan korban baik-baik saja dan akan terus begitu sampai keadaannya membaik. Di sisi lain korban merasa hari itu adalah mimpi buruk dalam fase hidupnya, pasalnya hari itu ia sempat bergurau dengan salah seorang teman dan terlibat dalam suatu pembicaraan yang mungkin sedikit menyindir secara blak-blakan. Atau ada faktor yang lainnya, karna korban saat menuruni anak tangga terus memikirkan mengenai bagaimana memecah nominal uang besar, korban memikirkan banyak kemungkinan dan waktu mana yang paling singkat dihabiskannya setelah ini. Nyatanya amat sangat jauh dari perkiraan.
Kakinya terkilir saat jatuh dari 3 anak tangga dan korban awalnya tidak menyadari itu, ia hanya mencoba bangkit tapi kakinya malah terasa mati rasa. Kemudian ia sadar ketika ada wanita tua yang menghampirinya dan itu adalah sebuah awal bagaimana rasa sakitnya masih terasa sampai hari ini. Tepat di mata kaki terluar kaki kiri terasa begitu sakit, ia merasa bagaimana rasanya ketika adegan seorang perampok mendapat luka tembak di kakinya menjadi sebuah kenyataan. Sungguh, pasti itu rasanya menyakitkan. Ia bahkan teringat saat ada adegan dimana korban penembakan harus mencabut sendiri bulir senapan di dalam lukanya dan harus menjahit lukanya sendiri. Itu benar-benar suatu hal yang tak dapat dibayangkan oleh saraf perasa sakitnya. Kenyataan kakinya hanya terkilir, tapi pribadinya merasakan perbedaan signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti untuk melakukan kegiatan rutin, contohnya menggunakan alas kaki atau menggunakan toilet, jalan di anak tangga dan yang lainnya yang membuat persendian pergelangan kakinya bergerak. Itu terasa menyakitkan, dan sepertinya Tuhan punya caranya sendiri untuk mengingatkan hambanya mengenai sedikit rasa sakit. Tentunya hanya sedikit dari kematian.

Dan setelah kejadian itu ia mulai melakukan semua hal secara hati-hati, ia takut merasakan sakit. Dan secara tidak langsung ia tidak ingin dirinya sendiri merasakan sakit, sehingga ia menghindari semua pergerakan di persendian kaki kirinya. Berharap dalam jangka waktu yang cepat kakinya sembuh dan dapat beraktivitas seperti sedia kala. Tentunya ia mencintai dirinya, karna ia takut merasakan sakit pada tubuhnya. Bukan hanya perkara itu saja. Bila ia tidak beraktivitas seperti sedia kala mungkin ia akan kehilangan sebagian hidupnya, dengan kehilangan pekerjaan ia tidak dapat memperoleh uang untuk menjalani hidupnya bahkan orang lain.
Biasain panggil 'ara'

Seorang manusia yang memiliki sepenggal kalimat untuk mencintai dirinya sendiri

Posting Komentar

Kamu sebaiknya tahu mengenai tata krama umum yang biasa digunakan. Disini saya memiliki bagian hampir semuanya. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan dengan kata yang baik.
Terima kasih telah memenuhi standar untuk berkunjung.

Lebih baru Lebih lama