Ini tanggal 28 Juli tepat hari ke-3 menstruasi.
Di hari pertama perasaan saya kacau, saya merasa sedih dan saya tidak tahu sebab saya dapat menangis. Saya hanya menatap ke arah kamera dan mulai menangis setelah menit kedua terus beratatapan dengan mata saya, saya merasa ada yang salah dengan diri saya.
Sebelumnya pada tanggal 23-24 Juli 2019 saya merasa lapar yang luar biasa, saya tidak biasanya selalu merasa lapar seperti itu. Bahkan setelah makan 1 piring nasi saya tetap merasa lapar dan terus makan. Saya juga membeli beberapa camilan saat sepulang kuliah, saya tidak merasa sesuatu yang aneh awalnya karna saya pikir ini H-2 sebelum saya mendapat masa bulanan saya.
Saya tidak dapat menulis dengan baik, tata bahasa saya agak buruk beberapa belakangan ini. Bahkan saat saya berbicara dengan orang lain, kosa kata saya sering kali tertukar.
Kemarin pada tanggal 26 Juli 2019 sekitar sore hari saya merasa begitu sedih dan merasa tidak tenang. Lalu saya memutuskan untuk menonton film korea berjudul 'Believer' sampai pukul setengah 4 pagi 27 Juli. Siangnya pad 27 Juli saya pergi ke pasar untuk membeli kain satin sepanjang 1 meter berwarna merah cabai dan 2 roll benang putih, total harganya 19 ribu rupiah. Kemudian saya menaiki angkutan umum berwarna merah untuk berhenti di sebuah pertigaan dan kembali naik angkutan berwarna merah lagi untuk turun tepat di sebrang rumah kakak perempuan saya. Pada malam harinya saya merasa tidak tenang dan cemas, tidak lama kemudian saya menangis sebentar dan berkonsultasi pada seorang dokter di sebuah aplikasi kesehatan dari playstore. Si dokter ini mengatakan bahwa saya kemungkinan tengah mengalami masalah psikis, diantaranya bisa:
- Gangguan mood seperti depresi (perasaan sedih berkepanjangan, mood turun, hilang minat).
- Gangguan kecemasan
- Gangguan panik, dan
- Gangguan penyesuaian
Sang Dokter juga sempat memuji perilaku saya yang dengan cepat menyadari perubahan emosi ini, Sang dokter juga menyarankan saya untuk melakukan tindakan positif yang menyenangkan agar terhindar dari perasaan sedih. Dan bila hal itu belum juga reda, ia menyarankan saya untuk pergi ke psikiater atau dokter ahli kejiwaan. Saya berpikir ini hanya fase saat saya sedang menstruasi, di tambah saya sedang dalam masa ujian akhir semester, tidur tidak teratur, yang pola makan yang berantakan sehingga ada kemungkinan hal tersebut memiliki pengaruh terhadap hormon endorfin atau oksitosin atau serotonin atau dopamin. Itu semua hanya kemungkinan.
Saya sadar terhadap semua hal yang terjadi kepada diri saya.
Dan sekarang pukul 20:14 sejam yang lalu saya pergi minimarket menggunakan sepeda dan sepanjang perjalanan saya merasa bersalah, entahlah saya merasa begitu menyedihkan. Kemudian saya teirngat pada 2 hari yang lalu mengenai cara mengemudi saya yang semakin buruk.
Di hari pertama perasaan saya kacau, saya merasa sedih dan saya tidak tahu sebab saya dapat menangis. Saya hanya menatap ke arah kamera dan mulai menangis setelah menit kedua terus beratatapan dengan mata saya, saya merasa ada yang salah dengan diri saya.
Sebelumnya pada tanggal 23-24 Juli 2019 saya merasa lapar yang luar biasa, saya tidak biasanya selalu merasa lapar seperti itu. Bahkan setelah makan 1 piring nasi saya tetap merasa lapar dan terus makan. Saya juga membeli beberapa camilan saat sepulang kuliah, saya tidak merasa sesuatu yang aneh awalnya karna saya pikir ini H-2 sebelum saya mendapat masa bulanan saya.
Saya tidak dapat menulis dengan baik, tata bahasa saya agak buruk beberapa belakangan ini. Bahkan saat saya berbicara dengan orang lain, kosa kata saya sering kali tertukar.
Kemarin pada tanggal 26 Juli 2019 sekitar sore hari saya merasa begitu sedih dan merasa tidak tenang. Lalu saya memutuskan untuk menonton film korea berjudul 'Believer' sampai pukul setengah 4 pagi 27 Juli. Siangnya pad 27 Juli saya pergi ke pasar untuk membeli kain satin sepanjang 1 meter berwarna merah cabai dan 2 roll benang putih, total harganya 19 ribu rupiah. Kemudian saya menaiki angkutan umum berwarna merah untuk berhenti di sebuah pertigaan dan kembali naik angkutan berwarna merah lagi untuk turun tepat di sebrang rumah kakak perempuan saya. Pada malam harinya saya merasa tidak tenang dan cemas, tidak lama kemudian saya menangis sebentar dan berkonsultasi pada seorang dokter di sebuah aplikasi kesehatan dari playstore. Si dokter ini mengatakan bahwa saya kemungkinan tengah mengalami masalah psikis, diantaranya bisa:
- Gangguan mood seperti depresi (perasaan sedih berkepanjangan, mood turun, hilang minat).
- Gangguan kecemasan
- Gangguan panik, dan
- Gangguan penyesuaian
Sang Dokter juga sempat memuji perilaku saya yang dengan cepat menyadari perubahan emosi ini, Sang dokter juga menyarankan saya untuk melakukan tindakan positif yang menyenangkan agar terhindar dari perasaan sedih. Dan bila hal itu belum juga reda, ia menyarankan saya untuk pergi ke psikiater atau dokter ahli kejiwaan. Saya berpikir ini hanya fase saat saya sedang menstruasi, di tambah saya sedang dalam masa ujian akhir semester, tidur tidak teratur, yang pola makan yang berantakan sehingga ada kemungkinan hal tersebut memiliki pengaruh terhadap hormon endorfin atau oksitosin atau serotonin atau dopamin. Itu semua hanya kemungkinan.
Saya sadar terhadap semua hal yang terjadi kepada diri saya.
Dan sekarang pukul 20:14 sejam yang lalu saya pergi minimarket menggunakan sepeda dan sepanjang perjalanan saya merasa bersalah, entahlah saya merasa begitu menyedihkan. Kemudian saya teirngat pada 2 hari yang lalu mengenai cara mengemudi saya yang semakin buruk.
Tags:
Diary