Sebenarnya aku bersedih bukan karna kepergiannya atau telah hancurnya suatu serikat. Aku bersedih sebab diriku yang tak berguna, dunia ini bahkan tidak begitu mementingkan diriku. Semua akan berjalan dengan semestinya bahkan tanpa aku. Semuanya berjalan baik-baik saja seiring waktu dan itu tanpaku.
Tapi tidak juga, aku adalah batu pijakan bagi mereka.
Mereka butuh sebuah pijakan untuk membuat sedikit lebih tinggi dariku, lantas aku adalah sebagian dari orang-orang gagal yang dibutuhkan oleh orang-orang berhasil. Mungkin tentu tanpaku mereka tak akan bisa berhasil.
Dulu sekali aku tidak bisa mencintai diriku, berulang kali aku mencelakai diriku, membenci diriku, tidak menghargai diriku sendiri, dan berbohong pada diri sendiri. Kenyataan memang menyakitkan tapi aku harus lakukan untuk menghibur diri, dunia tidak harus tahi siapa aku, cukup aku yang kenal sebagian sisi dunia sebenarnya. Karna dunia akan habis dimakan waktu, jadi tak pantas bila ia harus mengenal siapa aku. Termasuk seluruh yang hidup di dalamnya. Aku sudah bertemu banyak orang-orang dari mereka yang baru mulai menghadapi kehidupan sampai mereka yang telah habis masa waktunya.
Aku begitu takut pada dunia, aku takut habis di dalamnya. Mati dalam keadaan yang kurang menyenangkan, setidaknya ada bagianku untuk sedikit bermanfaat bagi orang-orang hebat, sukses, berhasil dan superior. Tentunya dengan mrngubah mereka menjadi demikian, aku hanya harus menjadi pijakan mereka.
Karna tidak mungkin kehidupan ada untuk menjadi monoton, tidak. Hidup ada karna memang semua awal kisah setiap kehidupan sama halnya. Yang membedakan hanyalah bagaimana hal tersebut dihadapi dengan pemikiran mereka. Jadi jangan takut bila kau mendapat masalah, semua orang pada dasarnya serupa. Diberi masalah yang sama dan mengatasinya dengan solusi yang mungkin berakhir sama. Yang membedakan tentu hasil penilaian Tuhan.
Jangan berharap yang begitu banyak, berdoalah. Harapan adah mimpi yang tertidur, lantas jangan kau bangunkan dengan begitu banyak cara mengusik, berdoalah karna dengan berbisik siapapun itu pasti mendengarnya.
Aku tak pernah mencintai siapapun, aku hanya takut. Kata yoko ono, lawan dari cinta bukanlah benci, melainkan ketakutan. Dan benar saja, aku mencintai teman-teman dan kelaurgaku, dan takut kehilangan mereka. Jadi ada baiknya aku lebih mencintai diriku sendiri, karna aku akan tetap bersama diriku, diriku tidak akan pernah meninggalkan ku bahkan tidak akan pernah mengkhianati ku. Aku hanya perlu menghargai diriku atas setiap hal yang telah terjadi, aku harus menggunakan diriku dengan baik dan menjalankan hidup sesuai kaidah-kaidahnya, dan tentu aku tidak perlu berbohong pada diriku karna mencintai begitu membutuhkan sebuah kejujuran untuk saling percaya.
Layaknya sebuah figur foto, siapapun itu yang berhasil memikat hati akan manjadi budak cinta setelahnya. Tapi kalau sakit hati harus di tanggung sendiri rasanya beban begitu berat, jadi foto tidak akan pernah mengkhianati diriku, foto adalah figur penghibur yang baik untuk di simpan. Sama halnya dengan diriku, aku hanya harus mencintai diriku.
Tapi tidak juga, aku adalah batu pijakan bagi mereka.
Mereka butuh sebuah pijakan untuk membuat sedikit lebih tinggi dariku, lantas aku adalah sebagian dari orang-orang gagal yang dibutuhkan oleh orang-orang berhasil. Mungkin tentu tanpaku mereka tak akan bisa berhasil.
Dulu sekali aku tidak bisa mencintai diriku, berulang kali aku mencelakai diriku, membenci diriku, tidak menghargai diriku sendiri, dan berbohong pada diri sendiri. Kenyataan memang menyakitkan tapi aku harus lakukan untuk menghibur diri, dunia tidak harus tahi siapa aku, cukup aku yang kenal sebagian sisi dunia sebenarnya. Karna dunia akan habis dimakan waktu, jadi tak pantas bila ia harus mengenal siapa aku. Termasuk seluruh yang hidup di dalamnya. Aku sudah bertemu banyak orang-orang dari mereka yang baru mulai menghadapi kehidupan sampai mereka yang telah habis masa waktunya.
Aku begitu takut pada dunia, aku takut habis di dalamnya. Mati dalam keadaan yang kurang menyenangkan, setidaknya ada bagianku untuk sedikit bermanfaat bagi orang-orang hebat, sukses, berhasil dan superior. Tentunya dengan mrngubah mereka menjadi demikian, aku hanya harus menjadi pijakan mereka.
Karna tidak mungkin kehidupan ada untuk menjadi monoton, tidak. Hidup ada karna memang semua awal kisah setiap kehidupan sama halnya. Yang membedakan hanyalah bagaimana hal tersebut dihadapi dengan pemikiran mereka. Jadi jangan takut bila kau mendapat masalah, semua orang pada dasarnya serupa. Diberi masalah yang sama dan mengatasinya dengan solusi yang mungkin berakhir sama. Yang membedakan tentu hasil penilaian Tuhan.
Jangan berharap yang begitu banyak, berdoalah. Harapan adah mimpi yang tertidur, lantas jangan kau bangunkan dengan begitu banyak cara mengusik, berdoalah karna dengan berbisik siapapun itu pasti mendengarnya.
Aku tak pernah mencintai siapapun, aku hanya takut. Kata yoko ono, lawan dari cinta bukanlah benci, melainkan ketakutan. Dan benar saja, aku mencintai teman-teman dan kelaurgaku, dan takut kehilangan mereka. Jadi ada baiknya aku lebih mencintai diriku sendiri, karna aku akan tetap bersama diriku, diriku tidak akan pernah meninggalkan ku bahkan tidak akan pernah mengkhianati ku. Aku hanya perlu menghargai diriku atas setiap hal yang telah terjadi, aku harus menggunakan diriku dengan baik dan menjalankan hidup sesuai kaidah-kaidahnya, dan tentu aku tidak perlu berbohong pada diriku karna mencintai begitu membutuhkan sebuah kejujuran untuk saling percaya.
Layaknya sebuah figur foto, siapapun itu yang berhasil memikat hati akan manjadi budak cinta setelahnya. Tapi kalau sakit hati harus di tanggung sendiri rasanya beban begitu berat, jadi foto tidak akan pernah mengkhianati diriku, foto adalah figur penghibur yang baik untuk di simpan. Sama halnya dengan diriku, aku hanya harus mencintai diriku.