Tentang aku (mengenai yang lebih dalam)

Hari Kamis Tanggal 10 Bulan Januari Tahun 2019

Ini mengenai aku, yang tidak banyak orang tahu. Meliputi, keluarga, saudara, teman lama maupun mereka yang hanya sekedar mampir untuk menyapa dan memanggil nama.
Sejujurnya aku takut pada diriku sendiri, yah bisa dibilang aku takut gagal walau pada akhirnya begitu ceritanya. Mungkin aku sendiri yang menelan fakta busuk ini, aku sendiri bukan orang yang optimis menjalani hidup. Aku bukan orang yang menyerah begitu saja, tapi aku berada dalam diriku sendiri. Mengikuti alurnya. Kedengarannya menyerah, tapi tidak juga. Terserah mau berkata bagaimanapun, aku tetap hargai.

Dulu aku ada keinginan untuk menjadi seorang psikolog. Bukan karna ingin membantu kejiwaan dan menurunkan persentase depresi orang, aku berpikir untuk diriku sendiri. Aku ada keinginan untuk bagaimana merubah cara pandangku dengan sepositif mungkin. Yah, akhirnya gagal. Karna apa? Karna aku tidak yakin dengan apa yang aku pikirkan dahulu. Aku mudah tersinggung, tapi kuabaikan. Bukan berarti mengabaikan dan mencari topik lain untuk dipikirkan melainkan aku mengabaikan si pemilik yang menyinggung aku. Aku akan memikirkannya, mencari kesalahanku, dan mencocokkan dimana dan apakah benar apa yang kulakukan salah? Lantas aku mencari suara dari beberapa orang. Dengan begitu sejujurnya tidak terlalu puas dan aku kembali terjebak dalam pikiranku yang rumit. Aku tidak begitu peka bila disinggungkan dengan cara yang tidak langsung. Aku bodoh dalam hal itu. 
Aku tersindir bila memang pelaku penyindir tersebut secara gamblang mengatakannya padaku.

Sejak duduk di sekolah dasar aku adalah seorang penulis. Yah, penulis cerita. Ada beberapa teman yang ingin dibuatkan cerita. Awalnya cerita para putri legenda sampai cerita fiksi para artis idola. Saat kelas 3 sekolah dasar aku tidak mengerti komik, jadi aku membaca apa yang kakak perempuanku baca. Sebuah novel, judulnya 24 wajah Billy. Yang kubaca cerita sebelumnya, Sybil. Kemudian novel tentang kehidupan seorang wanita dan seekor kucing. Baru pada saat sekolah menengah pertama aku mengoleksi banyak komik, dan membeli beberapa novel detektif, humor, sejarah dan kehidupan. Saat itu aku juga membuat akun di wattpad dan banyak sekali cerita yang kubaca. Aku selalu jatuh terhadap cerita yang kubaca maupun yang kubuat. Dan itu adalah hal yang mengerikan. Bahkan sangat idiot.
Aku juga suka menonton film, animasi maupun film sungguhan. Aku suka animasi dengan grafik yang indah, mendekati sempurna. 
Aku menyukai cerita yang ringan dengan masalah yang tidak jelas, aku suka cerita berat dengan kata-kata yang indah. Aku menyukai cerita dengan uraian kata yang sesuai dengan kaidahnya. Atau cerita yang terdiri dari puisi. Aku juga suka dokumenter, atau kehidupan. 
Aku sempat mengalami depresi saat membaca dan membuat cerita, maka dari itu aku sangat malu bila ada orang yang melihatku sedang menulis cerita. Aku takut mereka tahu, aku takut kelihatan menjijikan. Lantas aku mengalihkan hobiku dengan hanya 'membaca' dan keahlianku untuk merakit atau memperbaiki alat atau mesin. Aku menutupinya beberapa tahun dan akhirnya aku berpikir untuk 'ayolah menjadi dirimu' terkadang aku juga lelah menjadi sosok yang lain dalam diriku. Tapi, aku juga bukan sosok yang menyenangkan, aku seseorang yang menyedihkan dengan masa lalu yang kelam dan terhinakan. Tapi, aku harus merubah masa depanku menjadi snagat terang sampai tidak terlihat. Tapi, kemudian aku menyinggung diriku lagi yang bukan apa-apa bahwa aku hanya bisa melakukan ini. Tapi, aku masih bisa belajar dan mencoba selagi hidup. Tapi, aku sudah berkali-kali gagal dan acap kali itu hanya sekedar cerita fiski. Tapi, kemudian aku berpikir ini seperti bipolar. 
Entahlah aku seakan-akan tidak berada pada kendali diriku sendiri, memaksakan kehendak, dan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya walaupun memang harus dibiarkan.

Tahun 2018 saat mendekati ujian negara, aku mengalami kondisi kejiwaan yang agak mengenaskan. Aku self-harm, dan bulimia. Kemudian mengalami masa-masa terbaik untuk putus asa. Melakukan kekerasan, bahkan secara tidak langsung aku menghirup asap ganja temanku sendiri.  Aku sampai-sampai menenggak air kran saat kehausan di tempat kerjaku. 
Aku tetap melakukan ibadah seperti biasanya. Dan sungguh aku kehilangan sosok diriku sendiri. 
Aku takut mengambil gambar diriku sendiri, sungguh masa-masa aku menjadi budak dari kehinaan.
Tidak ada seorang pun tahu. Bahkan aku memacari seorang anak gadis usia 16 tahun saat aku duduk di bangku sekolah menengah pertama. Selama setahun aku membohongi diriku sendiri. Aku melakukan hal lainnya yang tidak pada kaidahnya. Ada banyak. Aku harus lupa. Tapi selalu saja ingat. Tidak lagi.

Biasain panggil 'ara'

Seorang manusia yang memiliki sepenggal kalimat untuk mencintai dirinya sendiri

Posting Komentar

Kamu sebaiknya tahu mengenai tata krama umum yang biasa digunakan. Disini saya memiliki bagian hampir semuanya. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan dengan kata yang baik.
Terima kasih telah memenuhi standar untuk berkunjung.

Lebih baru Lebih lama