Dari kejauhan aku melihatmu di bawah sinar cahaya yang redup dan ruangan yang sangat gelap. Senyum itu tak lagi ada, suara serak itu tak lagi bersuara, dan hati yang ada itu kini telah tiada.
Saat aku mulai terbiasa akan kehadiranmu saat itu, aku mencoba memanggil namamu dan kau melihatku dalam diam.
Itu sebuah mimpi pendek dalam lelapnya tidurku, sebelumnya aku sempat kelelahan menatap layar ponsel dan banyak berpikir mengenai banyak hal. Lantas aku teringat mengenai mimpiku itu, itu barusan dirimu yang tampak menyeramkan dan tidak seperti biasanya. Dan aku sangat ketakutan terhadapmu. Aku tidak tahu kenapa dan aku langsung mencoba menghubungimu. Dan kau mencoba menenangkanku dengan mengirimku sebuah pesan singkat yang sama sekali tidak menenangkan. Aku pun takut untuk kembali tidur dan memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang kurang menyenangkan.