Wattpad: Bisa baca via Wattpad
Pagi tadi setelah mengakhiri sabtu malam yang tidak diharapkan petang. Namjoon duduk dengan mata yang belum biasa terbuka lebih awal, ia menguap beberapa kali lalu bicara tentang potongan rambut depannya yang terlalu panjang. Dan ia memutuskan untuk memotongnya sore nanti. Ia menguap lagi, mencari sesuatu yang tidak di ingat sebelumnya. Kenyamanannya hilang. Menyisir rambutnya dengan jemari dan merasakan rambutnya yang mulai rontok. Mengeluh beberapa kali dan melihat ke arah meja yang dipenuhi setumpuk buku. Terdapat sebuah bingkai yang menampilkan foto dirinya dengan sang ibu.
"Aku ingin makan kacang-kacangan. " Gumamnya dengan kaki yang masih menekuk di atas kursi. Ia bahkan memeluk kedua kakinya.
Sue hanya memerhatikan dari seberang, cangkirnya masih panas dengan uap yang hilang dan datang saat ditiup. Bersandar pada dinding dan berusaha nyaman. "Lemari bukumu itu sudah rusak. Tadi aku memperbaikinya dengan lem kayu, sepertinya belum kering. " Sue mencoba meneguk minumannya setelah ditiup, nyatanya masih panas. "Banyak yang sudah di hinggapi rayap. Pilih beberapa dan aku akan membuangnya. "
Namjoon masih tak dapat menikmati kenyamanannya, malas yang keterlalu tidak membiarkan dirinya bahagia sementara. Kini ditambah keharusan yang tibactiba datang.
"Ini masih pagi. "
"Menjelang siang aku kerjakan. "
Wajahnya yang tampak kusam karna kurang perhatian itu jauh terlihat mengerikan ditambah ekspresi badmood yang membosankan. Lalu namjoon bangkit dan melangkah meninggalkan ruangan, tepatnya menuju toilet.
Menatap wajahnya di cermin, menata rambutnya agar terlihat lebih baik, lalu buang air kecil, memutuskan untuk buang air besar dan mencuci wajahnya, menyikat giginya, dan melupakan mandi.
Menatap wajahnya di cermin, menata rambutnya agar terlihat lebih baik, lalu buang air kecil, memutuskan untuk buang air besar dan mencuci wajahnya, menyikat giginya, dan melupakan mandi.
"Aku membuka kacang mentega. Tadi kau menginginkannya. "
Di meja makan sue tengah mempersiapkan sarapan pagi. Sedangkan namjoon sudah berganti pakaian, hanya pakaian berbahan katun dengan celana panjang yang lebih longgar. Memakai beanie dan telah menyiapkan coat musim semi kesayangannya.
"Ini masih pagi. " Gelas yang berada tidak jauh darinya di isi air oleh sue. "Aku akan berjalan keluar sebentar. " Sue hanya mengangguk kecil, mengiyakan segala ucapan selagi hati nuraninya masih suci pagi ini.
"Kopi? "
"Aku akan minum yang kaleng. Tidak ada waktu untuk menunggu dingin. "
"Ini masih pagi. "
"Aku punya waktu terbatas. "
Dan menghabiskan roti selai kacang dan meneguk habis air dalam gelas, lalu memacu dirinya untuk sedikit lebih cepat.
"Untuk waktu seharian? Diluar? Sendirian? " Sue menopang dagunya, dan melihat ke arah piring kotor di hadapannya. "Itu terdengar egois. "
"Ini masih pagi. " Namjoon memakan coat dan menata beanie di depan layar ponselnya.
"Tapi kau kembali malam hari." Wajahnya menurun dan mulai menunduk. "Sepeti pagi lagi. Lalu hilang dan aku harus percaya itu. "
"Aku tidak pergi sendiri. Ada seseorang diluar sana." Ia menjeda kalimatnya saat surai panjang sue mulai menutupi wajah gadis itu. "Dia mengambil gambarku, beberapa waktu lalu. Aku harus meminta gambarku. "
Sue memilih untuk membersihkan meja makan dan pergi ke dapur untuk mencuci piring.
Sabun cair hijau di dalam botol yang berbusa terlihat jauh lebih menarik daripada namjoon yang berdiri di belakangnya, bersandar pada dinding dan menumpu salah satu kakinya pada dinding. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku. Hanya suara benda yang berdenting satu sama lain di iringi dengan suara air yang mengalir.
Sabun cair hijau di dalam botol yang berbusa terlihat jauh lebih menarik daripada namjoon yang berdiri di belakangnya, bersandar pada dinding dan menumpu salah satu kakinya pada dinding. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku. Hanya suara benda yang berdenting satu sama lain di iringi dengan suara air yang mengalir.
Hingga sue selesai namjoon masih disana, bersandar pada dinding yang kokoh.
"Aku akan merapikan bukumu. Aku tidak akan membuang salah satunya. "
"Kau dapat membuang yang benar-benar rusak. "
Namjoon berdiri tegak dan menyisir rambut sue dengan jemarinya, berharap agak terlihat sedikit lebih rapi.
"Ini menjelang siang. "
"Dan kau akan kesiangan. "
Keduanya saling melempar senyum. Namjoon pun mulai melangkah keluar, dan menemui orang yang selalu mengambil gambar dirinya. Berjalan sedikit lebih jauh dari tempat tinggalnya, sekitar 3 blok.
Di dekat tiang listrik dan orang-orang lalu lalang. Sebuah kamera mengarah padanya dan mengambil beberapa jepretan. Dan namjoon mulai memakai kacamata hitamnya. Mendekati seorang wanita yang tersenyum dan menyambut hangat kehadirannya, lalu saling merangkul dan melangkah bersama-sama.
Fin.