Seekor kucing tampaknya menggemaskan, dia lucu. Aku suka kucing. Punya bulu halus jika kita dapat mengelusnya, tidak semuanya berbulu halus. Ada kucing botak seperti nenek-nenek dari jaman mesir kuno. Aku suka yang berkaki kecil dengan bulu yang lebat, bukan sejenis angora. Mungkin russian blue. Atau kembang telon mungkin.
Orang tuaku melarangku untuk memeliharanya, bahkan jika lewat teras rumah entah ayah atau ibu akan membuatu suara sapu terdengar sekalipun dari kamar atas. Ibu takut kucing, sedangkan ayah membenci kucing. Menurut ayah kucing itu hewan pemalas, kerjanya hanya tidur seharian jika diberi makan. Tidak dapat menghasilkan apapun, selain kotoran yang mengotori tanaman di halaman rumah yang baunya jadi sarapan setiap pagi. Ayah selalu membandingkan kucing dengan bebek, angsa, ikan, burung peliharaannya yang menghasilkan barang jual. Aku menghiraukannya.
Saat itu ayah pulang dari pekerjaannya dan seperti biasa membawa sekarung susu dan sekarung nasi. Dia mendapatkan itu dari kantin kantor ia bekerja, itu alasan mengapa ayah sering kali pulang telat. Intinya yah tahu sendiri. Seekor kucing betina yang baru saja melahirkan 5 ekor anak kucing di rumah kosong yang berada di samping rumah selalu kubawakan secangkir susu, induk kucing itu tampak sehat dengan tubuh yang agak gemuk. Saat aku menunggu cangkir susu kosong ayah selalu datang dengan susu yang sudah dibungkus plastik kecil, biasanya ayah akan memberikan nasi dan susu ke beberapa tetangga dekat. Tapi dia membuka bungkusan plastik itu dan menuang ke cangkir yang hampir kosong. Aku hendak bertanya, tapi dia membuka mulut lebih dulu.
"Ikan tak pandai menyelam dalam kolam susu. Ayam dan burung jarang minum. Kau pikirkan bagaimana bebek dan angsa berenang di kolam susu? Mungkin kita akan terlihat kaya di desa. "
"Tapi mereka bisa makan nasi. "
Dia tertawa kemudian, dan aku merasa tidak ada yang lucu. Aku merasa di rendahkan olehnya.
Hari-hari berikutnya ayah tidak hanya membawa nasi dan susu, setengah karung kentang dan se-ember sayuran dibawanya pulang. Ibu jadi meninggalkan pakaian setengah jadinya diatas meja mesin untuk membagikan makanan tersebut ke tetangga sekitar, dan peliharaan ayah juga dihari kemudian jika makanan itu hampir melewati masa terbaiknya. Sedangkan kucing dia tetap mendapatkan susunya yang masih segar.
Tapi ayah masih tetap memukul kucing, jika melihat salah satu dari mereka tidur di pagi hari.